1. PEMIMPIN
PUJIAN
Kata
pemimpin pujian lebih banyak kita temukan pada acara-acara pertemuan ibadah
apakah di dalam gereja atau di luar gereja seperti Kebaktian Kebangunan Rohani
(KKR).
Tentunya dalam pujian dan Penyembahan perlu
adanya seorang yang memimpin pujian dan penyembahan yang sekarang ini disebut
sebagai dengan Worship Leader.
Tentunya ada perbedaan antara Pemimpin Pujian dengan Master Ceremonial
(MC). MC memiliki peranan penting dalam seluruh rangkaian acara berjalan, sedangkan
pemimpin pujian atau Worship Leader (WL) memiliki peranan hanya bagian puji-pujian
dalam suatu acara Ibadah berjalan.
Pemimpin pujian
adalah suatu talenta yang di berikan oleh Tuhan untuk dilakukan dan di
kembangkan dalam pelayanan yang di percayakan. Tentunya seorang pemimpin pujian
harus bisa bernyanyi atau memiliki kemampuan olah vocal, bisa menghitung
ketukan atau bar dalam lagu dan mendengar beat musik. Sebab dalam pelayanan seorang pemimpin
pujian menuntun jemaat untuk memuji Tuhan dengan bernyanyi dalam hal ini
menggunakan suara lewat mulut dan diiringi dengan instrument musik.
Seorang pemimpin pijian
itu di pilih oleh gembala atau koordinator team pemuji dengan beberapa kriteria
sesuai dengan talenta yang di milikinya. Pemimpin pujian
memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suasana dalam ibadah saat ibadah
berlangsung.
Menjadi seorang Song Leader yang baik yang bisa membawa
penyembahan menjadi suatu totalisme sikap hati yang benar dari dirinya dan
orang-orang yang akan dipimpin masuk kedalam hadirat Tuhan. Karena pujian
dan penyembahan adalah faktor yang penting bagi jemaat ketika beribadah.
Peranan Song Leader
menjadi sangat penting karena Song leader juga menjadi kunci dari team pemuji sebab hal ini dikarenakan
Song Leader menjadi perantara atara jemaat dengan Tuhan membawa umat masuk dalam
suasana Pujian dan penyembahan.
1.1
Persiapan
Seorang Pemimpin Pujian
Ada beberapa Persiapan bagi Pemimpim Pijian dan Penyembahan sebelum masuk
pada pelayanan yang sudah di tetapkan atau jadwalkan.
a. Persiapan Tubuh
Tidak semua pelayan pemuji yang berhubungan dengan suara khususnya
pemimpin pujian dan penyembahan ketika tampil langsung bagus dan prima kondisi
suaranya, bahkan ada penyanyi yang sudah mahir bisa mengalami masala ketika
secara mendadak harus tampil dan bernyanyi. Oleh sebab itu perlu ada
persiapan-persiapan sebelum tampil, antaralain:
- latihan pernafasan untuk membantu pemimpin
pujian dan penyembahan saat melakukan gerakan-gerakan sambil bernyanyi lagu
pujian tidak cepat merasa lelah
- Latihan
Vokal atau Vokalisasi (pemanasan) agar supaya setiap tone vocal yang di nyanyikan
tidak berubah dan tidak melukai pita
suara saat bernyanyi sekalipun mendapatkan lagu dengan menggunakan suara yang
tinggi atau lagu yang memerlukan nafas yang panjang.
-
Berhenti Merokok. Sebab akan berpengaruh
pada kualitas suara dari seorang penyanyi. Mungkin tidak langsung kelihatan dalam jangka waktu yang
pendek, tapi lama kelamaan dampak pengaruhnya akan terlihat.
- Kurangi Makanan berMinyak dan Es Sebab hal ini
berpengaruh pada saluran pita suara dan
tenggorokan.
- Ber
olahraga akan membentuk tubuh kita dan kesehatan. Sebab jika kondisi kesehatan kita
baik, maka semuanya akan sangat berpengaruh dan akan terlihat saat kita berada
di atas panggung atau mimbar dan berhadapan dengan jemaat.
- Istirahat
yang cukup dan Makan teratur. Cara ini
dilakukan agar tetap sehat teristimewa
saat tampil dalam pelayanan kita akan terluhat prima.
b. Persiapan Jiwa
Jiwa ini lebih mengarah pada masalah emosional atau
temperamen seseorang, banyak orang bilang mood. Untuk persiapan bagian ini tiap
orang mempunyai cara yang berbeda-beda tetapi yang penting usahakan untuk
sesedikit mungkin menyinggung hal-hal yang cukup sensitif terhadap perasaan
ketika saat dalam
pelayanan. Masing-masing pribadi
mempunyai masalah yang berbeda-beda tentunya.
Intinya kuasai
situasi dan jagalah hati agar
tetap
baik sebelum anda menjadi worship Leader. Bahkan jika perlu belajarlah untuk
mengkondisikan hati agar tetap baik saat
anda akan memimpin. Dengan membangun kesadaraan seperti ini, seorang pemimpin pujian dan
penyembahan sementara mulai belajar menjadi yang profesional. Artinya
pelayanan itu tidak ditentukan
oleh apa yang dirasakan, tetapi
berdasarkan komitmen kita dalam melayani Tuhan.
c. Persiapan Roh
Tentunya
roh kita harus dipersiapkan terlebih dahulu, bahkan persiapan roh sebagai
pemimpin pujian dan penyembahan itu sangatlah penting. “Bagaimana kita
membangkitkan roh jemaat untuk memuji dan menyembah jika roh kita belum
dibangkitkan terlebih dahulu…” tentunya yang akan membangkitkan atau membekar
roh kita bukan dari roh yang ada didunia ini, tetapi Roh Tuhan. Caranya dengan
mengadakan pujian penyembahan secara pribadi. Ketika persiapan roh telah
dilakukan dengan kata lain roh pemimpin pujian dan penyembahan sudah di kuasai
oleh Roh Tuhan maka hal ini akan tertransfer kepada jemaat yang hadir sehingga
semuanya dilawat oleh Tuhan.
Roma 12:11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
1.2
Kriteria seorang Pemimpin Pujian
-
Kerohanian
terjamin sesuai dengan Firman Tuhan
-
Suka memuji dan menyembah (Menjadi gaya hidup sehari-hari)
- Cinta
akan ibadah dan suka dengar Firman Allah saat Ibadah berjalan.
-
Memiliki
komitmen dalam pelayanan
-
Bertutur kata serta memiliki prilaku yang baik dan sopan
-
Berpenampilan yang baik dan sopan / cara berpakaian(
ketika dalam
pelayanan)
-
Berlatih sebelum tampil dalam pelayanan.
-
Memilih lagu sesuai dengan tema ibadah serta bentuk
acaranya.
-
Menyesuaikan
dengan acara tersebut.
-
Memiliki motivasi melayani Tuhan bukan gembala atau
pemimpin kita.
-
Memiliki kepribadian yang suka akan :
1.
Mendengar ketukan musik.
2.
Membaca lirik lagu.
3.
Menghafal lagu musik dan irama.
1.3 Pemimpin Pujian Saat melayani
- Menguasai
audience / Situasi.
- Konsentrasi
pada lagu yang akan disajikan.
- Menyanyi
sesuai ketukan musik.
- Artikulasi
lagu harus jelas.
- Eye
Contact / Kontak mata dengan Jemaat sesuai dengan pujian.
- Jangan
terlalu banyak menutup mata.
- Yakinkan
kepada jemaat dengan ekspresi sesuai bentuk pujian.
- Jangan
terlalu banyak berkomentar atau seperti berkhotbah dalam pujian.
- Jangan
sering melihat ke jendela(luar), Langit-langit atau kelantai
- Bekerja
sama dengan musik dalam hal memberikan kode-kode. - dll
Bukan berhenti merokok tapi TIDAK BOLEH MEROKOK..
BalasHapus